Minggu, 02 Maret 2014

Daftar Penyakit Akibat Patah Hati Karena Cinta

Patah hati bukan hanya memberikan kesedihan, namun juga memberikan dampak lain yang tak kalah buruknya, yaitu aneka penyakit. BahkanDaftar Penyakit Akibat Patah Hati beberapa penyakit dapat menyebabkan kematian. Baru-baru ini, para ilmuwan di Inggris menemukan fakta penelitian bahwa risiko yang diberikan akibat patah hati bisa memberikan penyakit.

Penemuan ini seakan menambahkan kalau patah hati ternyata tidak hanya memberikan efek berupa depresi, namun juga dapat melemahkan sistem imun tubuh sehingga berisiko mendatangkan berbagai macam penyakit.

Daftar Penyakit Akibat Patah Hati dan Penyebabnya Bermacam macam


Begitu banyak penyebab yang kompleks dari sindrom patah hati ini. Patah hati yang dimaksud tidak hanya patah hati karena putus cinta, namun juga karena ditinggalkan orang terkasih akibat kematian. Produksi kortisol, sebuah reaksi kimia yang diberikan kelenjar adrenal sebagai bagian dari respons terhadap sesuatu yang dianggap berbahaya terhadap diri manusia, dipercaya sebagai salah satu sumber terbesar dari masalah dari sindrom patah hati ini.

Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan yang dipercaya sebagai dampak buruk patah hati, seperti dikutip Daily Mail, Senin (3/3/1014):


Daftar Penyakit Akibat Patah Hati Dan Dampak Buruknya


1. Rambut Rontok

Dalam beberapa minggu setelah kehilangan orang terkasih, beberapa wanita terbukti mengalami kerontokan rambut yang dikatakan cukup parah.

Tingkat produksi kortisol yang tinggi dapat menyebabkan 30% atau bahkan lebih rambut rontok. Tidak heran, Daftar Penyakit Akibat Patah Hati apabila hal ini terus berlanjut selama 3 bulan, maka dapat menyebabkan kebotakan.


2. Demam dan Flu

Sistem imun tubuh yang melemah, menyebabkan tubuh menjadi mudah terserang flu dan demam. Lagi-lagi ini karena disebabkan kortisol yang menganggu tubuh ketika Anda stres.

Melihat kepada hasil penelitian dari Universitas Birmingham, saat tubuh diserang stres yang berlebihan maka hal tersebut akan menyebabkan tubuh terinfeksi virus sebanyak 20%. Dan tidak heran apabila Anda terus terjaring flu, akan menyebabkan Anda jatuh sakit setelahnya.

3. Asma

Ketika Anda merasakan stres berlebihan akibat patah hati atau pun kehilangan orang terkasih, hal ini dapat memicu terjadinya asma.

Penemuan terdahulu di Swedia dan Denmark, menemukan hasil bahwa sebanyak 10 persen dari 5 juta anak yang kehilangan orang tuanya akibat kematian, harus dirawat di rumah sakit akibat asma yang tiba-tiba menyerang mereka.

4. Darah Tinggi

Darah tinggi juga menjadi salah satu dampak penyakit yang terjadi akibat patah hati. Hal ini dikarenakan, stres yang terjadi membuat jantung menjadi berdetak lebih cepat hingga menyebabkan pembuluh darah menyempit.
Selain dipengaruhi oleh hormon stres yang meningkat, darah tinggi juga dapat dipengaruhi akibat perubahan gaya hidup setelah kehilangan orang terkasih.

5. Kanker

Akibat sistem imun tubuh yang melemah, hal ini menyebabkan tidak adanya sesuatu yang krusial dalam melawan virus kanker.

Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang mengalami stres akibat patah hati memiliki natural killer cells, sel di dalam sistem imun yang melawan kanker, yang lebih sedikit. Penelitian di Swedia pada tahun 2003 memberikan hasil bahwa wanita yang kehilangan suaminya mempunyai kemungkinan 2 kali lebih besar untuk terkena kanker payudara.

6. Penyakit Jantung dan Stroke

Melihat hasil penelitian Universitas Harvard pada tahun 2012, risiko serangan jantung dalam 24 jam setelah ditinggal orang terkasih akan terjadi 21 kali lebih sering.

Di dalam minggu pertama setelah kehilangan orang terkasih, stres akan melanda hingga meningkatkan tekanan darah. Jam tidur dan pola makan, yang seharusnya bisa menjadi salah satu obat untuk mengatasi stres, malah ternggangu sehingga akan semakin menambah risiko terjadinya penyakit jantung hingga stroke.

7. Diabetes

Kehilangan orang terkasih juga akan berisiko menyebabkan diabetes. Ada 2 tipe diabetes yang akan terjadi, di mana yang biasanya terjadi pada usia muda.

Ilmuwan percaya bahwa tingkat produksi kortisol yang tinggi akan membahayakan sel di dalam pankreas yang memproduksi insulin, yang seharusnya berfungsi untuk mengontrol gula darah.

Komplikasi yang terjadi dari 2 tipe diabetes ini dapat menjadi serius dalam menyebabkan gangguan pernapasan, penglihatan, penyakit jantung dan ginjal, hingga keguguran.


source detik com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer